Berceritatentang kisah mistis pendaki gunung. Penasaran langsung saja ke vide Cerita Mistis Pendaki Gunung - Aku di Rudapaksa Penghuni Gunung Arjuno part 2. PuncakGunung Welirang tidak begitu luas. Dari puncak kita akan dapat memandang ebebrapa Gunung Seperti puncak arjuno, Gunung Semeru dan lainnya.Secara singkat untuk menuju Gunung Welirang dibagi beberapa tahapan:Pos Perizinan ke Pos 1 atau Pet Bocor : 30 MenitPos 1 ke Pos 2 atau Kop-Kopan : 3 JamPos 2 ke Pos 3 atau Pondokan : 4 JamPos 3 ke Inipendakian saya dibulan Febuari watuDengan posisi jalur pendakian baru dibuka 1 Mingguan setelah ditutupnya semua jalur pendakian karena cash. detikTravel Community - Suka mendaki gunung? Cobalah mendaki Gunung Arjuno melewati Jalur Purwosari. Kita bisa menikmati alam sekaligus belajar Welirang, mendengar namanya gambaran tentang kegagahannya selalu muncul di benak. Begitu tinggi menjulang diatas 3336 mdpl untuk sang Arjuno, dan 3156 mdpl untuk welirang. Penampakan 2 gunung ini pun sering muncul ketika pagi hari dan jelas terlihat dari kotaku menetap yaitu Surabaya. Setiap menatapnya, kenangan kenangan indah disana seakan kembali terbuka. Bagaimana indahnya Lembah kidang, mistisnya Hutan Lali Jiwo, hingga kepulan asap Kawah Welirang yang memberikan manfaat dari belerangnya. Dan dalam hati pun aku berkata aku pernah berdiri di atas kedua puncak sudah pernah menginjakkan kaki dikedua puncak itu namun keinginan untuk kembali selalu ada dalam hati. Bukan untuk sekedar pembuktian diri namun ada suatu perasaan yang tak bisa dijelaskan kenapa aku selalu ingin menjejakkan kaki dan menapaki lereng lereng dari Gunung Arjuno Welirang. Hingga pada akhirnya kesempatan itu kembali datang ketika kawan kawanku dari ibukota ingin merasakan dan menaklukkan kegagahan Arjuno. Rasa antusias kembali membuncah hingga aku menyarankan untuk melakukan pendakian melalui gerbang Purwosari. Sedikit berbeda dari jalur yang biasa aku lalui yaitu dari Jalur untuk mencoba Jalur Purwosari ini adalah dengan banyaknya peninggalan peninggalan kerajaan Majapahit pada masa lampau. Banyak sekali tersebar candi candi, petilasan disepanjang jalur, sumber air pun lumayan banyak ditemui. Jadi sembari kita mendaki kita setidaknya bisa sedikit melihat dan mengenal peninggalan peninggalan dari para pendahulu pendakian Gunung Arjuno via Purwosari ini berada di Desa Tambakwatu. Untuk yang pertama kali datang lebih mudah dengan mengetikkan Parkir VIP Gunung Arjuno pada gadget masing masing dan tinggal ikuti arah saja sesuai petunjuk map. Dari jalan raya Surabaya - malang sekitar 30 menit perjalanan menuju titik basecamp 1, Goa OntoboegoBerjarak tempuh sekitar 60 menit dari Basecamp. Jalur untuk menuju kesini masih dapat dikatakan landai dengan tanjakan yang belum terlalu curam. Jalur pun sangat lebar dengan kiri kanan hutan pinus yang menjadi kanopi dari sengatan sinar matahari. Begitu memasuki kawasan Goa Ontoboego hutan pinus yang ada semakin merapat hingga menimbulkan kesan adem dan asri. Sesekali bau dupa tercium dari beberapa sudut yang memang nampak digeletakkan beberapa sesaji dari Ontoebogo ini sendiri pada sebuah cerukan bebatuan yang terletak tak jauh dari hutan pinus. Di depan gua tersebut terdapat sebuah pondok yang biasa digunakan oleh para pendaki dan peziarah untuk melepas penat. Sebuah cungkup dengan arsitektur Jawa tampak berdiri megah dengan altar berkeramik yang berada di sisi kiri cungkup berukuran sekitar 6,5 — 6,5 Goa ini pun dari kepercayaan masyarakat sekitar dari nama tokoh pewayangan bernama Sang Hyang Antaboga alias Sang Nagasesa. Sang Hyang anta boga berwujud seperti ular naga dan dikenal sebagai dewa penguasa dasar bumi. Ia mempunyai kemampuan menghidupkan orang mati yang kematiannya belum digariskan, karena ia memiliki air suci Tirta Antaboga atau Anantaboga artinya naga yang kelokannya tidak mengenal batas. Kata âan’ atau artinya tidak; kata anta artinya batas; sedangkan kata boga atau˜bhoga atinya kelokan. Yang kelokannya tidak mengenal batas, maksudnya adalah ular naga yang besarnya luar 2, Tampuono & Sendang Dewi KuntiTampuono ini sangat terkenal bagi para pencari ketenangan dan keheningan Gunung Arjuno. Ada beberapa petilasan juga disini menjadikan tampuono salah satu pusat aktifitas para peziarah. Petilasan yang pertama yakni petilasan Eyang Abiyasa dengan jalan setapak yang ditata rapi dengan semen serta di kiri kanan jalan dibentuk taman taman yang sangat rapi dan bersih. Nama Abiyasa merupakan tokoh pewayangan bergelar begawan yang dikenal sakti. Dalam cerita pewayangan, Ia dipercaya sebagai orang yang menulis riwayat keluarga jauh dari petilasan Eyang Abiyasa terdapat pula sendang Dewi Kunthi yang konon jika airnya diminum dapat memberikan keluhuran jiwa serta selalu ingat Hyang Kuasa. Di sini juga terdapat beberapa pondokan. Dewi Kunthi dalam dunia pewayangan merupakan sosok perempuan cantik yang merupakan ibu dari pandawa 3, Petilasan Eyang Sakri15 menit berjalan dari Pos 2 kita dapat menemui Pos 3 atau petilasan Eyang Sakri. Pos yang mempunyai sebuah halaman luas dengan sebuah bangunan rumah yang terkunci rapat. Dapat aku perkirakan jika di dalamnya mungkin sebuah makam atau arca dari Eyang Sakri itu sendiri. Karena memang perjalanan yang masih singkat kami pun melanjutkan kembali 4, Petilasan Eyang SemarKonon katanya juga pos 4 ini merupakan tempat Moksa atau menghilangnya Eyang Semar yang merupakan penasehat kepercayaan Raden Arjuno. Sebuah arca berselimut kain putih yang menghadap timur yang dipercaya sebagai perwujudan Eyang Semar itu 5, MakutoromoSelepas Pos 4 jalanan kembali menanjak tajam dengan kemiringan yang curam. 30-45 menit perjalanan yang harus ditempuh hingga kami tiba di sebuah pelataran luas dengan sebuah punden berundak yang berada tepat di tengah tengah. Kibaran bendera berwarna hijau nampak menghiasi punden ini. sesaji dan dupa pun berderet mengelilingi punden yang nampak sangat keramat ini. Konon di punden inilah dahulu Dewa wisnu sering melakukan pertapaan. Arca arca pun sangat mudah ditemui di pos 5 ini juga merupakan pos paling ideal untuk mendirikan camp sebelum mencapai Puncak Arjuno. Jarak dari puncak masih cukup jauh tapi adanya sumber air dan toilet bersih menjadi nilai tambah untuk camp di Pos 5 ini. Bagi yang tak membawa tenda pun sebenarnya terdapat banyak pondokan berukuran besar yang mampu menampung puluhan 6, Candi SepilarTepat pukul kami pun mulai melangkahkan kaki meninggalkan pos 5. Dan sekitar 5 menit berselang kami sudah memasuki areal Candi Sepilar. 3 buah arca dengan wajah yang menyeramkan menyambut kedatangan kami. Tepat di tengahnya terdapat sebuah jalur menanjak, dengan bebatuan yang tertata rapi. Kami pun terus melangkah sembari aku hitung arca yang berada di kiri dan kanan jalur. Tepat ada 9 Arca yang mengapit jalur konon menurut beberapa sumber arca berjumlah 9 ini merupakan sosok yang menjaga daerah Sepilar ini, dan tepat di batas jalur bebatuan ini terdapat sebuah deretan patung yang melambangkan Pandawa Lima Yudistira, Bima dan Arjuna sedangkan Nakula dan Sadewatelah hilang diambil para 7, Jawa Dwipaami tiba di Jawa Dwipa tepat beriringan dengan sinar matahari yang mulai muncul di ufuk timur. Semburat cahaya jingga berpadu dengan sisa sisa kegelapan menjadikan sebuah perpaduan siluet yang indah. Gagahnya gunung Semeru di seberang sana semakin membuat pagi kala itu sungguh sempurna. Tak lupa kami bersyukur atas nikmat ini semua. Di Jawa Dwipa ini juga tempat yang cocok untuk camp walaupun tak ada sumber air disini tetapi jarak ke Puncak sudah semakin Arjuno Ogal AgilTepat pukul siang dan dengan sisa sisa tenaga kami akhirnya sampai di Puncak Arjuno yang biasa orang sebut Puncak Ogal Agil karena batu batu di puncak ini jika dilihat dari bawah seperti bergoyang Ogal Agil jika tertiup angin. Bongkahan batu batu berbagai ukuran tersebar di Puncak Arjuno. Melangkahkan kaki pun harus tetap berhati hati jika tak ingin terpeselet dan saat itu sedang sangat terik namun tak terasa panas sedikitpun karena udara yang cukup dingin saat berada di Puncak. Deretan puncak puncak lain terlihat begitu indah, mulai Gunung Kembar 1, Kembar 2, dan Puncak Welirang yang selalu mengeluarkan asap belerangnya dan jauh diseberang nampak gagahnya Mahameru yang berselimut awan. Melihat kebawah nampak hijaunya Lembah Kidang yang berada diantara rimbunya hutan pinus. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata dan ini pun menjadi salah satu alasan kenapa aku selalu kembali dan rela bersusah payah untuk mendaki Puncak Arjuno ini pun terdapat sebuah mitos yaitu jangan sekali kali duduk di batu berbentuk kursi kalau tak ingin celaka. Karena batu ini merupakan singgasana dari penguasa Gunung Arjuno. Percaya tidak percaya sebenarnya tapi demi menghormati semua yang ada aku pun mengindahkan aturan dari kepercayaan masyarakat banyak pelajaran yang kami dapatkan ketika mendaki Gunung Arjuno kali ini. Terutama tentang perjuangan, cerita cerita masa lalu dan sejarah tentang jalur pendakian, hingga pentingnya kesadaran akan menjaga kelesetarian alam. Dan semoga apa yang kami jalani saat ini membawa hikmah dan manfaat bagi masing masing kini saatnya kami harus kembali jumpa lagi Arjuno, terima kasih atas semuanya. Gunung Arjuno pastinya sangat menarik para pendaki gunung. Nama gunung yang sama dengan tokoh pewayangan ini, selain mempunyai legenda tentang sosok Arjuna, juga mempunyai jalur pendakian yang menantang. Gunung Arjuno berdiri gagah menjulang di samping Gunung Welirang, Gunung Kembar 1 & 2. Dengan tinggi mdpl, Gunung Arjuno menjadi gunung tertinggi ke-3 di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Raung. Kemistisan pendakian Gunung Arjuno lebih menantang nyali dengan adanya Alas Lali Jiwo. Gunung Arjuno berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuno masuk di dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Timur dan merupakan gunung berapi istirahat. Ada beberapa jalur pendakian Gunung Arjuno, yaitu Jalur pendakian via Purwosari Jalur pendakian via Lawang Jalur pendakian via Batu Jalur pendakian via Tretes Pendakian via Karangploso Pendakian via Sumberawan Transportasi ke Basecamp Tretes Ada beberapa alternatif cara ke basecamp Tretes, yaitu Dari Solo dan area Jawa Tengah Naik bus tujuan Terminal Purabaya Sidoarjo. Kemudian dilanjutkan naik bus menuju Terminal Pandaan. Dari Terminal Pandaan bisa naik angkot, ojek atau carter mobil untuk ke basecamp Tretes. Dari Jakarta Naik kereta tujuan Malang dan turun di Stasiun Blimbing Malang atau stasiun Malang Kota Baru, kemudian naik angkot ke Terminal Arjosari dan naik bus tujuan Pandaan dan dilanjutkan seperti di atas. Dari Malang dan Surabaya Naik bus tujuan Pandaan, kemudian bisa naik angkot, ojek atau carter mobil untuk ke basecamp Tretes. Basecamp Pendakian Tretes lumayan jauh dari Terminal Pandaan, jika naik angkutan umum membutuhkan waktu sekitar 15 - 20 menit. Lokasi basecamp ada di seberang Hotel Tanjung. Peta Pendakian Gunung Arjuno via Tretes Di basecamp Tretes ini juga bisa sekalian mendaki ke Gunung Welirang dengan perpotongan jalur di Pos Pondokan. Mulai November 2019, pendakian Gunung Arjuno menggunakan sistem booking online untuk setiap jalur resmi, yaitu pos Tretes, pos Tambaksari Purwosari, via Lawang dan pos Sumber brantas. Baca Cara Booking Online Pendakian Gunung Arjuno Pendakian Gunung Arjuno Basecamp - Pos 1 Dari basecamp dimulai dengan tanjakan makadam yang tersusun rapi. Sesampainya di pertigaan beloklah ke arah kiri untuk melanjutkan ke Pos 1, karena ke kanan merupakan jalur untuk ke tempat wisata air terjun Kakek Bodo dan Air Terjun Alap-Alap. Di pos 1 - Pet Bocor, berupa area lapang yang sering digunakan untuk camping ceria. Disini ada warung kecil yang bisa digunakan istirahat. Pos 1 - Pos 2 Dari Pet Bocor sampai sekitar 1 km di depan, jalan berupa semen cor-coran sebelum berubah menjadi trek bebatuan. Jalur yang panjang, menanjak, berbatu dan berbelok-belok cukup menguras energi. Pos 2 - Kop-kopan, merupakan area terbuka yang lapang. Ada sumber air dan warung kecil yang menyediakan gorengan dan minuman hangat. Tak salah jika kop-kopan menjadi tempat ideal untuk camp sebelum melanjutkan perjalanan. Panorama di Kop'-kopan ini lumayan indah, apalagi ditambah suara gemericik air yang deras. Bahkan, sebelum sampai di Kop-kopan area sudah terbuka dan menjelang sore biasanya menampakkan Gunung Penanggungan yang menjulang gagah di balik kabut. Jalur dari Kop-kopan sampai ke basecamp adalah jalur yang dilalui hardtop untuk membawa belerang turun. Itulah kenapa jalur makadamnya tidak beraturan. Pos 2 - Pos 3 Jalur pendakian Gunung Arjuno dari Pos 2 ke Pos 3 masih sama, yaitu menanjak dan berbatu. Dan di jalur ini pula nantinya akan melewati Tanjakan Asu atau Tanjakan Naga. Nah, tanjakan bernama aneh seperti ini tidak hanya ditemui di Gunung Arjuno. Nama-nama aneh telah melekat di setiap 'tanjakan' di gunung-gunung lain yang memiliki tanjakan 'menyiksa'. Baca 9 Tanjakan Unik Jalur Pendakian Gunung di Jawa. Setelah tanjakan asu, jalur pendakian selanjutnya melewati alas Lali Jiwo, tanda semakin mendekati pos Pondokan. Disini jalur lebih landai dari sebelumnya, tetapi belum bisa menghilangkan rasa lelah. Pos 3 - Pondokan, ditandai dengan adanya pondok-pondok kecil tempat menyimpan belerang. Di dekat rumah penyimpanan belerang terdapat sumber air, membentuk aliran sungai. Sumber air di pondokan hanya mengalir kecil lewat selang, jadi wajib bersabar bro! Pos Pondokan Pos Pondokan merupakan tempat camp ideal bagi yang ingin melanjutkan ke Gunung Welirang. Jika ke Arjuno, bisa mengisi perbekalan air sembari istirahat sejenak. Namun tak ada salahnya jika memutuskan camp. Pos 3 - Lembah Kidang Jika ingin camp di Lembah Kidang, dari pondokan ikuti jalan sampai persimpangan. Kemudian beloklah ke kiri melewati jalan setapak sempit yang menanjak, ke balik bukit hingga sampai Lembah Kidang. Lembah Kidang Dulu di area ini memang banyak kidang sehingga dinamakan Lembah Kidang. Seiring berjalannya waktu karena perburuan liar atau karena lokasi ini sudah sering terjamah manusia - pendaki, penambang dan pemburu, jarang ditemukan kidang di 'areanya' lagi. Lokasi Lembah Kidang tidak seluas Pondokan. Tak jauh dari Lembah Kidang bisa langsung menuju ke Savana 2, tempat camp minimalis yang dekat dengan sumber air kecil. Jaraknya dari Lembah Kidang tidak jauh, sekitar 15 menit. Jadi putuskan mau camp dimana. Lembah Kidang - Puncak Pendakian ke puncak Gunung Arjuno tergolong berat, karena harus melipir ke sisi kanan gunung lebih dulu. Setelah melipir, harus naik-turun 3 bukit untuk sampai ke puncak Ogal Agil. Setelah Savana 2, jalur pendakian terus menanjak tiada ampun. Mendaki bukit, sesekali melewati bebatuan besar, kemudian menyusuri padang rumput dan hutan pinus sampai bukit pertama. Dari puncak bukit pertama, sudah tampak Puncak Arjuno di belakang 2 bukit lagi. Daerah ini merupakan lokasi pasar dieng atau pasar setan yang cerita horornya ngetrend di kalangan pendaki, never mind guys. Puncak Arjuno tampak dari sisi bukit. Puncak Gunung Arjuno berupa tumpukan bebatuan besar yang disebut dengan Puncak Ogal-Agil. Disebut Ogal-Agil karena di puncaknya ada sebuah batu besar yang jika dilihat sekilas tampak akan jatuh jika tertiup angin sedikit saja. Dari puncak Arjuno tampak puncak Gunung Semeru dan Gunung Welirang. Estimasi Waktu Pendakian Gunung Arjuno Basecamp - Pet Bocor 20 menit Pet Bocor - Kop-kopan 3 jam Kop-kopan - Pondokan 3 jam Pondokan - Lembah Kijang 20 menit Lembah Kijang - Savana 2 15 menit Savana 2 - Puncak 2 jam 45 menit Informasi Gunung Arjuno via Tretes Tinggi mdpl Tipe Stratovolcano tipe A Wilayah Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang. Pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo Letusan Terakhir 1952 Puncak Puncak Ogal Agil Sumber Mata Air Pet Bocor, Kop-kopan, Pondokan, Savana 2. Camp Ideal Kop-kopan, Pondokan, Lembah Kidang, Savana 2. Durasi Pendakian Normal 2 - 3 hari. Tempat Misterius Alas Lali Jiwo, Pasar Dieng. View Gunung Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung Kawi, Gunung Butak, Gunung Penanggungan. Wisata Sekitar Air Terjun Kakek Bodo, Air Terjun Alap-alap, Air Terjun Dlundung, Air Terjun Watu Ondo, Air Terjun Tutukan Sendi, Air Terjun Lemahabang, Petung Sewu. Lokasi Basecamp Tretes 523 Tretes, Pecalukan, Prigen, Semeru, Prigen, Kec. Prigen, Pasuruan, Jawa Timur Map Klik Disini Kontak Basecamp Tretes 085 330 893837 Simaksi Rp. basecamp ; Pos 1. Gunung Arjuno merupakan salah satu dari banyaknya gunung megah yang terletak di Jawa Timur. Tepatnya, terletak di perbatasan Kab. Malang dan Pasuruan, berada dalam pengawasan Taman Hutan Raya Soerjo. Dengan ketinggiannya yang mencapai mdpl, gunung ini menempati urutan ke-3 dalam daftar gunung tertinggi di Jawa Timur. Namanya sendiri diambil dari salah satu tokoh pewayangan Mahabrata, yaitu Arjuna. Untuk mencapai puncaknya, kamu bisa memilih di antara 3 jalur yang tersedia, yaitu jalur Batu, Lawang dan jalur Tretes. Di kalangan para pendaki gunung, jalur Tretes adalah yang paling populer dan sering dipilih. Karenanya, dalam artikel ini, kamu akan mengetahui informasi tentang; Jalur Pendakian Gunung Arjuno Via Tretes Jalur Tretes sendiri adalah jalur yang paling terjal dan panjang di antara ke-2 jalur lainnya. Namun, keuntungan bila memilih Tretes adalah, kamu bisa mencapai 4 puncak dalam satu kali pendakian. Yaitu puncak Arjuno, Kembar 1, Kembar 2 dan puncak gunung Welirang. Tracknya didominasi oleh batuan. Sedangkan untuk kebutuhan perbekalan air, sepertinya kamu tidak perlu merasa khawatir karna di sana terdapat banyak sumber air. Informasi Transportasi Menuju Gunung Arjuno Via Tretes Bila kamu naik bus, baik dari Semarang, Kudus atau Demak, kamu bisa menggunakan bus jurusan Pasuruan, Malang. Kemudian, turunlah di terminal Pandaan, Pasuruan. Setelah sampai di terminal tersebut, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojeg atau angkot menuju basecamp Tretes. Bila naik kereta, kamu bisa turun di statsiun Gubeng, Surabaya. Kemudian naiklah angkot jurusan terminal, naik bus ke terminal Pandaan Pasuruan. Selanjutnya, sama percis bila kamu naik bus. Pendakian Gunung Arjuno Lewat Tretes Setibanya di basecamp Tretes, kamu diwajibkan untuk membayar biaya simaksi, sebesar 5 ribu per orang dan menyerahkan satu KTP untuk perwakilan rombongan. Cukup mudah dan murah, kan?. Di basecamp ini pun, kamu masih bisa menemukan warung dan penjual nasi keliling. Baca juga; pendakian gunung Semeru via Ranu Pane pendakian gunung Gede Pangrango via Selabintana Basecamp Tretes - Pos 1 Pet Bocor Perjalanan ini cukup dekat, kurang lebih, membutuhkan waktu 25 menit. Track berupa bebatuan dan sedikit menanjak. Jalur yang cocok untuk melakukan pemanasan, banyak bonusnya. Sesampainya di pos 1, kamu bisa menemukan area tanah datar yang luas, sumber air dan warung yang menjual berbagai makanan. Sehingga, apabila berada di pos 1, disarankan sekali untuk melengkapi kebutuhan logistikmu. Pos 1 - Pos 2 Kokopan Selepas beristirahat di pos 1, perjalanan berlanjut dengan track yang masih berupa bebatuan. Tapi batu-batu di sini lebih tertata rapi karena sering digunakan oleh pengangkut belerang. Setengah perjalanan akan terasa ringan dan banyak bonus. Selepasnya track akan menanjak terus. Meskipun tidak terlalu miring, namun panjangnya tanjakan bisa mengukur ketahanan dengkulmu. Pos 2 atau pos Popokan merupakan area tanah datar yang cukup luas, kamu bisa beristirahat terlebih dahulu di sana. Serta, di sini kamu bisa menemukan sumber air. Pos 2 - Pos 3 Pondokan Perjalanan menuju pos 3. Mula-mula track tidak berbeda jauh dari sebelumnya. Namun, lama-kelamaan, track akan memperlihatkan wajah garangnya. Beberapa tanjakan panjang dengan kemiringan yang meningkat harus kamu hadapi. Mulai dari tanjakan Aras-Arasan, tanjakan Asu dan tanjakan Naga. Mendekati pos 3, track mulai imut, tidak terlalu garang. Sesampainya di pos 3, kamu bisa melihat sekumpulan rumah-rumah kecil yang difungsikan untuk penyimpanan belerang. Tempatnya cukup luas, sehingga menjadikannya tempat paling ideal untuk mendirikan tenda, beristirahat sebelum summit, memburu sunrise pada keesokan paginya. Coba perhatikan gambar peta di bawah ini. Sumber gambar Dengan memperhatikannya, kita bisa tahu bahwa pos 3 ini merupakan persimpangan jalan antara puncak Arjuno di sebelah kiri, sekitar 4 jam perjalanan, dan puncak Welirang di sebelah kanan, sekitar 2 jam perjalanan. Jika puncak Arjuno yang dituju, maka kita akan melewati Lembah Kidang terlebih dahulu. Pos 3 - Lembah Kidang Dari pos 3, pilihlah jalur sempit di sebelah kiri. Sekitar 15 menit, setelah melewati track yang cukup datar berupa tanah dengan pemandangan rerumputan di pinggiran track. Kita sudah sampai di Lembah Kidang. Meskipun terlihat nyaman dijadikan tempat mendirikan tenda. Namun, lahan yang terbatas dan areanya yang sangat terbuka, sehingga memungkinkan angin kencang meniup tendamu, Lembah Kidang bukanlah tempat ideal untuk mendirikan tenda dan tidur. Lembah Kidang - Puncak Gunung Arjuno Selepas Lembah Kidang, jalur akan semakin buas. Sebab, kita harus melipir ke arah kanan terlebih dahulu, melewati 2 puncak kembar. Di antara Lembah Kidang dan puncak, terdapat dua tempat yang cukup kental akan mistis. Yaitu hutan Lali Jiwo lupa diri dan pasar setan dieng. Hutan Lali Jiwo merupakan sebuah hutan yang dipenuhi oleh pohon cemara. Konon, hutan ini bisa menimbulkan lupa diri, berhalusinasi, tak terkendali atau tersesat. Berhati-hatilah dengan selalu memegang teguh keyakinan kepada tuhan YME. Sedangkan, pasar setan merupakan sebuah kawasan luas yang dipenuhi oleh bebatuan. Konon, di tempat ini, banyak pendaki yang mendengar kebisingan, seperti sedang berada di sebuah pasar. Setelah melewati pasar setan, sekitar 20 menit, kamu sudah sampai di puncak Arjuno. Puncak Gunung Arjuno Berada pada ketinggian mdpl, puncak Arjuno lebih dikenal dengan nama puncak Ogal-Agil. Di sana terdapat tumpukan batu-batu besar sambil menikmati pemandangan yang sangat indah, berupa puncak Mahameru dan gunung Welirang. Perkiraan Waktu Dalam Pendakian Gunung Arjuno Basecamp Tretes - Pos 1 20 menit Pos 1 - Pos 2 3 jam Pos 2 - Pos 3 3 jam Pos 3 - Lembah Kidang 20 menit Lembah Kidang - Puncak Ogal-Agil 1 jam Bila bermaksud juga menjamahi puncak gunung Welirang, kamu bisa kembali turun dan menemukan persimpangan, setelah melewati puncak kembar 1 dan kembar 2, sampailah kamu di puncak Welirang. Baca juga; 16 gunung tertinggi di Jawa Tengah 10 gunung tertinggi di Malaysia Demikian adalah informasi tentang pendakian gunung Arjuno via Tretes yang bisa disampaikan. Semoga bermanfaat, tetap jaga kelestarian alam dalam setiap pendakian.

misteri gunung arjuno via tretes